Saturday, March 21, 2009

cerita masa lalu yang lucu

Ada dua cerita lucu, yang apabila aku mengingatnya selalu membuatku tak mampu menahan tawaku sendiri. {mungkin aku menrindukan anak itu}

Suatu hari sewaktu Aku masih di indonesia.
Kisah menceritakan....
Aku pergi ke warung bersama suamiku, dan di warung itu ada karyawan seorang gadis yang sedikit{iQ rendah}, yang menyukai suamiku. dan aku yang juga tentang hal itu, jadi suka nggodain dia . Suatu kali aku menggodanya..
Aku: "Eh Nil, neh ada Janoko datang? gimana, mau ga cuciin bajunya? aku capek Nil!"
Dengan malu-malu dia menjawab. " Ach Mbak ini, jangan gitu dong, Hmm...kemaluanku besar Mbak"
Semua yang mendengar di situ langsung...GGGGRRRRRRRRR!! tertawa , bahkan sampe ada yang tersengal-sengal karna mendengar gramar bahasa indonesianya si Nila.
Alih-alih ingin bilang" punya rasa malu yang besar, eh..malah bilang kemaluannya besar"
Ha..ha...ha



Satu lagi kejadian lucu itu.
Cerita mengisahkan....

Di suatu malam Aku agak bersungut-sungut, entah apa masalahku, tapi yang pasti semua hampir kena getah itu, tak terkecuali anakku. Malam itu, dia ingin tidur bersamaku.
Dia bilang:" Ma, malm ini aku tidur di kamar Mama"
Jawabku :" Ikh, udah gede kok masih minta tidur sama Mama sih?"
Dia jawab:"Aku takut tidur sendirian Ma"
Balasku :"Udah segede ini masih ga berani tidur sendirian? hah?"
jawabnya:"Yach.. Mama juga, sudah segede itu, masih minta di temenin Papa tiap malam! kalau begitu, mulai hari ini, Mama tidur di kamar sana{menunjuk kamar sebelah} dan Papa tidur di kamar sini{menunjuk kamar utama} dan aku tidur di situ{menunjukkamar tengah}.
Sesaat aku saling berpandangan dengan suamiku, aku bingung memeberi respon dan menjawab apa yang di katakannya! Yach...akhirnya ngalah dech! ha..ha..ha


Thursday, March 12, 2009

Bila Rasa Adalah Kiasan


Ketika seseorang mengucapkan pujinya padaku..
Aku merasa tersanjung.
Ketika seseorang mengetahui sisi keburukanku..
Aku merasa malu.
Menjadi diri sendiri..Se-mudah kala mengucapkannya.
Tapi menjadi lain, saat dalam ketersudutan akan pilihan.
Kadang karna ingin merasa kuat..
Harus ku sunggingkan senyum di sudut bibir.
Walau mungkin otot-otot leher sedang meregang kencang.
Entah.. haruskah menangis atau malah tertawa..
Melewati hujan panasnya cobaan hidup?
Menjadi Primadona di atas Permadani kehidupan..
Adalah impian setiap insan!!
Menginginkan Dunia selalu terang, mungkin sesuatu yang serakah.
Lantas dosakah jika hati meronta...
Kala terpaksa menerima badai petirnya??

Wednesday, March 11, 2009

Kangenku padanya

Dari dia...untuk dia.. hanya dia...
Yang slalu ada...tak pernah enyah...
Di dalam dada..

Tentang putraku

Selama delapan tahun enam bulan aku meninggalkannya, dan tahun ini memintaku untuk pulang..pulang dan pulang.
Ku tinggalkan saat berumur delapan belas bulan, hingga kini sepuluh tahun sudah.

Ada yang membuatku enggan, tentang hubunganku dengan Ayahnya. yang telah membuatku belum bisa memaafkannya dengan arti menerimanya. Walau aku tahu memaafkan tak berarti menerima! tapi... kekerasan kepalanya untuk tetap tidak akan melepasku! adalah ganjalan yang sungguh menghantuiku!!
Tak tahu ini bentuk cintanya atau sekedar untuk menjadikan jalanku terkatung. Tapi aku berusaha menghargainya.
Aku sangat merindukan Putraku, yang hanya berharap aku ada di sampingnya, pun aku belum bisa mengabulkannya!!
Ku coba menjelaskan, bahwa masih banyak yang dia perlukan, dan aku berjanji waktu yang di tunggu itu akan datang.
Jawabnya" kalau begitu, setiap permintaanku , harus di kabulkan!"



Tuesday, March 10, 2009

Sang Kupu-kupu


Dia.. hinggap di setiap daun, meronakan warnanya yang meranum.
Dia terbang di cerucut cemara, membiaskan keglamoran sesaatnya.
Dia terbang tanpa lelah dengan keyakinan, merasa indah pun dalam kerendahan.
Dia tetap kuat dalam lapuknya bulu di tubuh dan sayapnya.
Dia hanya kiasan.
Dia hanya ilusi.
Dia hanya mimpi
Sang kupu-kupu Malam...{paterpan}
Ada yang benci dirinya...
Ada yang butuh dirinya...
Ada yang berlutut mencintainya...
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya..
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam..
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga...
Dia tersenyum, kata manis merayu memanja..
Kepada mreka yang datang..
Dosakah yang mereka kerjakan..
Sucikah mereka yang datang...
Kau tersenyum, dalam hati menangis...
Kau menangis di dalam senyuman..
Yang terjadi...terjadilah....
Yang dia tahu Tuhan penyanyang umatnya...

Wednesday, March 4, 2009

Pingshan




Di awal musim semi yang indah, yang bagiku adalah yang ter elok di sepanjang musim. Di Ping shan { Gunung yang di ratakan} adalah di mana apartemen ini berhadapan. Setiap sore aku selalu menyempatkan waktuku untuk menghirup udara sejuk, dan menikmati senja di sini. Sedikit kecewa dengan kabut yang menyelimuti di minggu terakhir ini, membuatku kesepian karna beberapa saat tak bertemu Megaku. Tak ada cerita paling berkesan di sepanjang hari yang rutin, selain sekelumit kesan tentang pingshan dan senjaku.